Selasa, 30 Agustus 2011

Awas, Asap Kendaraan Akibatkan Bayi Lahir Berpenyakit Asma


Lifestyle + / Selasa, 30 Agustus 2011 14:45 WIB



BILA Anda tengah mengandung, baiknya Anda berhati-hati pada asap kendaraan bermotor. Jika sering terpapar polusi kendaraan, Anda akan melahirkan bayi yang mengidap penyakir pernapasan seperti asma dan alergi.

Sebuah penelitian di Mesir menemukan hubungan antara paparan polusi dengan sejumlah anak yang menderita asma, mengi, eksim, dan berbagai alergi pada saluran pernapasan. Bahkan, polusi juga berakibat kematian pada dua juta bayi di seluruh penjuru dunia.

"Kami telah mengidentifikasi bahwa polutan seperti nitrogen dan sulfur dioksida, serta partikel dari knalpot kendaraan dan debu jalanan terkait dengan timbulnya asma," kata pemimpin penelitian Mohammad Sahmssian.

Menurutnya, risiko itu bermula saat si bayi masih dalam kandungan. Plasenta tak memberi perlindungan pada janin saat ibu terkena polutan. Sehingga, polusi begitu mudah memasuki sirkulasi darah janin.\

Mohammad Sahmssian juga menambahkan bahwa dalam beberapa kasus berkaitan dengan polusi udara, bayi-bayi dapat terlahir dengan keterbelakangan mental, cacat, dan berat badan bayi yang redah saat dilahirkan. Anak-anak yang bertempat tinggal di pinggir jalan dengan lalu lintas berat juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena serangan asma. Mulai dari bersin, batuk kering, dan hal itu akan terus terulang hingga anak-anak itu lebih sering mengalami rawat inap di rumah sakit dan tidak masuk sekolah.

Sebelumnya, Sahmssian dan peneliti lain melakukan uji fungsi paru-paru 1.397 anak usia 7 hingga 10 tahun di Kairo, Mesir. Kota tersebut merupakan salah satu kawasan terpadat di dunia.

Intinya, kata Sahmssian, saat polusi udara pada suatu daerah berkurang, maka risiko untuk terkena asma dan penyakit saluran pernapasan juga berkurang. Dari data tahunan rawat inap, terjadi penurunan pasien asma dari 22 persen menjadi 6 persen. Sedangkan bronkitis sebanyak 40 persen berkurang menjadi 20 persen. (kpl/RRN)

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More